Minggu, 11 Juli 2010

Tips Perawatan Mata

Mata merupakan salah satu organ paling penting bagi manusia. Dengan mata kita dapat melihat dunia sekitar, kita dapat memahami indahnya ciptaan Tuhan dan banyak hal lainnya. Tidak diragukan lagi bahwa semua orang akan merasa sangat takut kehilangan penglihatan.

Berikut adalah beberapa tips mudah untuk perawatan mata
1. Bangunlah sebelum matahari terbit.
2. Setiap pagi setelah bangun tidur, isi mulut dengan air, pejamkan mata dan perciki/siram mata anda sekitar 10 -15 menit. Mata tidak boleh dibasuh dengan air panas.

3. mata dan wajah tidak boleh dibasuh jika badan sedang berkeringat, terutama setelah melakukan latihan fisik yang berat atau setelah terjemur matahari dan panas.

4. Hindari menatap terus menerus terutama pada objek dengan jarak yang jauh. Suatu hal yang baik jika anda mengejapkan mata atau memberi istirahat pada mata anda. Jangan melihat suatu objek dibawah cahaya matahari yang terang untuk waktu yang lama. Jangan membaca, menulis atau bekerja yang menggunakan mata dengan sinar yang tidak tepat, atau jika cahaya tidak cukup. Istirahat sejenak dan istirahatkan mata jika rasa berat atau kelelahan terasa pada mata.

5. Tidak tidur pada malam hari dan tidur setelah matahari terbit dapat membayakan mata. Jika tidak tidur tidak dapat dihindari, minumlah secangkir air setiap setengah jam.

6. Lindungi mata anda dari debu, asap, terik cahaya matahari dan angin yang kencang. Hindari berada lama dalam keadaan yang seperti itu. Jika anda tidak dapat menghindar dari keadaan tersebut, kejap-kejapkan mata anda dan pijat dengan lembut mata anda yang terpejam dengan telapak tangan.

7. Karena sembelit dapat melemahkan penglihatan anda, teratur dan bersih mengeluarkan hajat besar harus dijaga. Lebih lagi, terlalu banyak keinginan/gelisah, sedih, marah, ketegangan jiwa dan kuatir dapat membahayakan mata.

8. Satu latihan yang mudah adalah menggerakan bola mata ke segala arah yaitu, kanan dan kiri, atas dan bawah, dan putarlah searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam. Latihan mata yang teratur membantu menjaga penglihatan yang sempurna.

9. Gosok kedua telapak tangan selama 30 detik dan letakkan dengan lembut telapak tangan yang hangat pada mata yang terpejam

10. Makanlah kubis dan wortel, dengan begitu saja atau dibuat jus, sangat bermanfaat untuk mata.

11. Satu sendok teh bubuk Triphala masukkan dalam segelas air dan diamkan semalam. Pada pagi harinya, saring airnya dan basuhlah mata dengan air tersebut.

12. Teteskan setetes madu di setiap mata satu kali seminggu juga bermanfaat pada mata karena dapat membersihkan mata.  (Dari berbagai sumber)

Memahami Mengapa Wanita Menangis

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya pada ibunya. "Ibu,
mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab aku wanita".
"Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan
memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis?, Ibu
menangis tanpa sebab yang jelas". sang ayah menjawab, "Semua wanita
memang sering menangis tanpa alasan". Hanya itu jawaban yang bisa
diberikan ayahnya.

Sampai kemudian si anak itu tumbuh menjadi remaja, ia tetap bertanya-tanya,
mengapa wanita menangis. Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya
kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"

Dalam mimpinya ia merasa seolah Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan wanita,
Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan
seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan
lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari
rahimnya, walau kerap berulangkali ia menerima cerca dari anaknya itu.
Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah
saat
semua orang sudah putus asa.

Kepada wanita, Kuberikan kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih, walau
sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk
mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali
anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan
memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan
inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya
melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang
rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak
pernah melukai istrinya. Walau
seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap akesetiaan yang diberikan
kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling
menyayangi.

Dan akhirnya Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah
yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapan pun ia
inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air
mata ini adalah air mata kehidupan". (Eramuslim)

Jumat, 02 Juli 2010

"teror di lembah ubaydah"

Tandzin Al Qaeda Jazirah Arab mengeluarkan stateten resmi berkaitan dengan 'fitnah' pembunuhan wanita dan penghancuran rumah dan masjid di lembah 'Ubaydah. Statemen resmi tersebut dikeluarkan oleh devisi media mereka, Al Malahim, dan disebarluaskan melalui Pusat Informasi Al Fajr. Berikut statemen resmi mereka selengkapnya.


Statement Berkenaan Pembunuhan Wanita-wanita dan Penghancuran Rumah dan Masjid di Lembah 'Ubaydah

Segala puji bagi Alloh yang berfirman:
:{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ}
"Wahai orang-orang yang beriman, jika datang orang fasiq pada kalian dengan suatu berita, maka telitilah dahulu, supaya kalian tidak menimpakan bencana pada suatu kaum lantaran ketidaktahuan, sehingga kalian menyesal terhadap apa yang telah kalian lakukan."
Sholawat dan salam senantiasa tercurah pada (Rosululloh) yang diutus dengan pedang agar menjadi rohmah bagi seluruh alam, yang bersabda:
( الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ، لاَ يَظْلِمُهُ، وَلاَ يَخْذُلُهُ، وَلاَ يَحْقِرُهُ)
"Seorang Muslim adalah saudara Muslim yang lainya, tidak boleh menganiayanya, menelantarkannya dan tak boleh menghinanya."
Adapun kemudian:
Sesungguhnya apa yang terjadi pada hari-hari ini di Lembah 'Ubaydah yang dijadikan alibi oleh pemerintah untuk membunuh orang-orang yang mulia dan menghancurkan rumah-rumah orang yang tak bersalah, pembunuhan anak-anak dan wanita dengan alasan bahwa beberapa putera qobilah adalah DPO. Dengan berbagai alasan terbuka ini, mereka melakukan pembunuhan terhadap Jabir asy-Syabwani dengan (pemboman) menggunakan pesawat Amerika, melalui cara tuan-tuan mereka yaitu Amerika. Setelah itu, mereka dengan dusta mengaitkan pembunuhan Kolonel Syayif Kepada Mujahidin dalam statement palsu yang disebarkan dengan nama al-Malahim di tengah qobilah-qobilah. Tujuan di belakang ini semua adalah menanam fitnah antar qobilah serta usaha untuk menguasai lembah dan menghinakan qobilah juga menundukkan orang-orang mulia pada rencana tipu daya yang dicetuskan oleh Petraeus si salibis pendengki. Sebagai langkah dan aplikasi dari rencana busuk ini, bergeraklah pasukan militer membom, menghancurkan dan mentarget rumah-rumah orang yang tak bersalah dan yang aman serta membunuh anak-anak dan para wanita dengan dalih memburu Mujahidin.
Wahai penduduk Ma'rib yang mulia:
Demi Alloh (sebagai saksi) atas kalian, siapakah menghancurkan masjid-masjid kalian, membunuh para wanita dan anak-anak kalian? Apakah para pelakunya Mujahidin ataukah Ali Abdulloh Sholih? Dan siapakah yang merusak kesucian rumah-rumah kalian, memusnahkan ladang-ladang kalian, dan tempat tinggal kalian? Apakah para pelakunya Mujahidin ataukah Ali Abdulloh Sholih?
Wahai qobolah-qobilah Ma'rib yang mulia:
Sesungguhnya diamnya kalian terhadap berbagai kejahatan ini membuat (mereka) berani memusuhi kalian dan kalian akan membayarnya dengan diambilnya (dihancurkan) rumah-rumah kalian dan terenggutnya kehormatan kalian. Beberapa hari kemarin para wanita kalian telah dibunuh sedang kalian hanya diam saja, kemudian sekarang mereka membunuh wanita-wanita kalian sekali lagi. Manakah orang-orang bebas yang cemburu terhadap wanita-wanita Ma'rob? Kalian cemburu dengan para wanita Afgonistan dan Iroq lalu kalian pergi ke sana untuk membela kehormatan. Lalu mengapakah sekarang mereka ada diantara kalian mengeluhkan kezholiman, mengapakah sekarang tidak ada yang melindungi dan membela mereka? Siapakah yang melanggar kehomatan, menghancurkan rumah dan masjid? Apakah mereka itu anggota Organisasi al-Qo'idah? Mengapakah terjadi pemboman yang keji dengan pesawat dan misil-misil terhadap rumah-rumah dan keluarga? Kemarin rumah-rumah dan pertanian keluarga Syabwan dibom, dan hari ini pasukan militer bergerak menyerang rumah-rumah dan pertanian di Jawwu al-'Abar, ini dia rumah-rumah keluarga Hatik Dibom dengan misil-misil sedangkan qobilah-qobilah al-Wadi hanya berdiri sebagai penonton seolah-olah gilirannya tak datang pada mereka suatu hari nanti.
Sesungguhnya kakek-kakek kalian terdahulu menolok kehinaaan dan tunduk (pada musuh) serta tak mau menerima kelaliman. Adapun sekarang, inilah pasukan militer terus-menerus menyerang rumah-rumah kalian, pesawat-pesawat mata-mata Amerika menyingkap kesucian rumah kalian sedangkan kalian menyaksikannya. Adakah yang menghidupkan lagi perbuatan bapak dan kakek pendahulu kalian!
Wahai qobilah-qobilah yang pemberani:
Sesungguhnya yang dikatakan Ali Sholih bahwa mereka itu Mujahidin, mereka itu adalah putera-putera kalian dan kalian akan diliputi rasa malu dalam menyerahkan mereka (pada musuh) atau memutus hubungan dengan mereka. Sesungguhnya Abu Tholib yang kafir menolak untuk menyerahkan Nabi sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan pada beliau, maka janganlah sampai jaminan Abu Tholib lebih berani dan terjaga dari pada kalian.
Inilah kalian saksikan penduduk Afghonistan dan qobilah-qobilah Pakistan tidak menyerahkan Mujahidin pada orang-prang kafir dan murtadiin, padahal mereka tidak memiliki hubungan nasab dengan Arob, dan berbagai golongan kafir dan murtad telah berkumpul menyerang mereka, juga tidak lengah diantara perlindungan mereka sedikitpun juga tidak mempersempit tangannya bagi saudara-saudara mereka, karena dalam Diin dan pemahaman mereka, bahwasanya menyerahkan tamu adalah suatu aib, lalu bagaimanakah dengan kalian sedangkan mereka itu adalah putera-putera kalian.
Demi Alloh sungguh jika kalian hanya diam terhadap kemunkaran ini dan berlalu pada kalian sedang kalian tak melakukan apapun, pasti kalian akan ditimpa kehinaan dan aib kemudian tak dapat dicabut lagi dari kalian. Siapa yang menelantarkan seorang Muslim pasti Alloh menelantarkannya dan siapa yang ridho dengan penganiayaan pasti akan tertimpa padanya.
Wahai para pemuda yang punya kecemburuan, terkhusus putera-putera 'Ubaydah dan umumnya qobilah-qobilah Ma'rib:
Jika beberapa Syaykh kalian meninggalkan apa yang ditempuh para pendahulu kalian yaitu menolong orang yang teraniaya dan memuliakan tamu, sesungguhnya aib itu tak dapat dicuci dengan air, sedang sikap ini tak akan dilupakan oleh sejarah, maka sungguh harapan itu ada pada kalian untuk mencuci aib ini dengan darah.
فأين الحـر من أبناء ديني يذود عن الحرائر بالسلاح
Manakah perwira dari putera Diinku ini, yang membela para wanita dengan senjata
وخير من حياة الذل موت وبعض العار لا يمحوه ماحِ
Kematian lebih baik dari pada hidup hina, dan sebagian aib tak bisa dihilangkan dengan seciduk air
Seranglah semoga Alloh menyayangi kalian dan kerahkanlah kemapuan kalian, tolonglah kehormatan kalian, serta pertahankanlah negeri dan rumah-rumah kalian, karena sesungguhnya Alloh menolong orang yang terzholimi dan menguatkannya, sedangkan kalian terbiasa dengan peperangan dan kekerasan, lalu sejak kapan pertahanan kalian ditembus? Dan kezholiman menyebar di negeri kalian?
Dan kami Mujahidin di Jaziroh Arob tidak akan berdiri dengan tangan tertutup terhadap apa yang menimpa wanita-wanita kita, anak-anak kita dan saudara-saudara kita di lembah 'Ubaydah, dan dengan kehendak Alloh kami akan menyalakan api pada tanah di bawah para thogut kafir dari kalangan Ali Sholih dan koloninya antek-antek Amerika.
Di sini kami menyampaikan pesan pada para Syaykh di 'Ubaydah khususnya dan para Syaykh di Ma'rib umumnya:
Tentanglah diri kalian dari berpihak bersama pasukan salibis. Jika tidak menolong haq dan menjaga negeri maka janganlah berpihak dengan kebathilan dan menolong Ali Abdulloh Sholih si boneka Amerika, dan siapa yang tergantung kepada Ali Abdulloh Sholih maka ketahuilah bahwasanya kekuasaannya itu pasti hilang dan pemerintahannya lenyap.
Sebagaimana kami menyeru seluruh kaum Muslimin untuk memeriksa apa saja yang dinisbatkan pada Mujahidin, serta merujuk pada situs kami yang terpercaya di internet, dan berbagai audio departemen Media al-Malahim, juga saudara-saudara kami yang bisa dipercaya dari kalangan putera-putera qobilah.
Dan Alloh maha menang atas segala urusannya tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
Saudara kalian di Organisasi Qo'idatul Jihad di Jaziroh Arob
28 / 6 / 1431 H
Source : Pusat Informasi al-Fajr/Forum Islam Al-Tawbah/Almuhajirun.net
usmansolo.blogspot.com 

Nikmat dan Musibah Terbesar Menurut Islam

Oleh: Badrul Tamam
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat, salam, dan keberkahan semoga terlimpah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabat.
Karunia Allah terbesar yang dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya adalah nikmat ketaatan, nikmat dien dan iman. Sebaliknya, hukuman Allah terberat atas manusia adalah diharamkannya dari nikmat ini, terjerumus dalam kemaksiatan dan penyimpangan.
Pada umumnya, orang memahami nikmat adalah harta, kesehatan, jabatan, anak, istri, mobil dan rumah mewah. Memang benar semua ini merupakan nikmat, tapi nikmat yang pasti akan lenyap dan pergi meninggalkan kita atau kita meninggalkannya. Sedangkan nikmat hakiki yang Allah anugerahkan kepada hamba-hamba yang dicintainya adalah nikmat iman. Allah telah berfirman tentang orang-orang yang mendapatkan kerunia terbesar ini,
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ
"Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah." (QS. An-Nisa': 69)
Siapa mereka yang telah diberi nikmat oleh Allah? Yaitu:
مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا 
"Yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." (QS. An-Nisa': 69) Siapa yang tersisa selain mereka?, tidak lain adalah para perusak dan jahat. -semoga Allah melindungi kita darinya-.
Allah telah memberikan nikmat kepada para nabi dengan nikmat dien, walaupun terkadang mereka hidup sampai meninggalnya dalam kondisi fakir. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, pemimpin umat manusia, manusia terbaik di atas bumi, pembawa bendera pada hari penghisaban, orang pertama yang masuk surga, pemilik syafa'at kubra pada hari kiamat; hidup dengan sangat sederhana. Bahkan alas tidur beliau berupa tikar sehingga ketika bangun, sulamannya  membekas pada tubuhnya Beliau tidak pernah kenyang dengan makanan selama tiga hari berturut-turut, dan ketika wafat beliau masih menggadaikan baju besinya dengan 30 sha' gandum.
Aisyah radliyallahu 'anha  berkata, "Pernah berlalu tiga purnama sementara di rumah keluarga Muhammad tidak dinyalakan api. Abdullah bin Zubair bertanya, "Lalu apa makanan Anda sekalian, wahai Ibunda?" Beliau menjawab, "Dua makanan hitam: kurma dan air." (HR. Bukhari)
Dengan kondisi ini, mereka disebut mendapat nikmat. Berarti nikmat ini bukan nikmat perut. Berapa banyak orang yang perutnya kenyang dengan yang haram dan dipenuhi dengan makanan hasil riba. Betapa banyak orang yang badannya gemuk, tapi menjadi penghuni neraka, menjadi bahan bakar jahannam. Betapa banyak orang yang mobilnya mewah, namun tempat kembalinya ke neraka. Betapa banyak orang memiliki kedudukan tinggi, namun kedudukan itu menempatkannya di neraka. -Kita berlindung kepada Allah dari nasib seperti ini-.
Lalu apa nikmat yang hakiki dan terbesar itu? Nikmat hakiki dan terbesar adalah nikmat dien (iman dan Islam). Siapa yang mendapat dien, lalu dia teguh dalam berpegang dengannya maka itu lebih baik dari pada orang kaya yang bergantung kepada harta. Sebaliknya, siapa yang kehilangan nikmat ini akan mendapat adzab.
وَمَنْ يُبَدِّلْ نِعْمَةَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَاب
"Dan barang siapa yang menukar ni`mat Allah setelah datang nikmat itu kepadanya, maka sesungguhnya Allah sangat keras siksa-Nya." (QS. Al-Baqarah: 211)
Maknanya, apabila Allah telah menganugerahkan nikmat iman kepadamu, lalu engkau menggantinya dengan kekufuran dan kemaksiatan setelah engkau mendapatkan nikmat tersebut dan merasakan manisnya iman, maka sungguh siksa Allah amat sangat keras dan pedih.
Siapa yang mendapat dien, lalu dia teguh dalam berpegang dengannya maka itu lebih baik dari pada orang kaya yang bergantung kepada harta.
Namun, zaman sekarang banyak orang yang tidak memahami keagungan nikmat iman. Sehingga apabila Allah memberikan nikmat iman kepadanya, dia tidak perhatian, tidak menjaga dan meningkatkannya. Sebaliknya apabila dia diberi harta yang banyak, perkebunan yang subur, peternakan yang berkembang bagus, dan bisnis yang sukses maka dia akan sibuk menjaga dan mengurusinya. Hampir-hampir pikirannya tidak pernah lepas darinya. Otaknya tidak pernah berhenti memikirkanya. Bahkan dalam shalat selalu terbayang harta benda dan kekayaannya.
Ya Allah,. . .  Jangan Engkau jadikan musibah kami adalah musibah yang menimpa dien kami . . .
Sesungguhnya tidak ada bencana yang lebih besar daripada musibah dien dan iman. Di antara bentuknya, diharamkannya seseorang dari ketaatan karena tidak Allah pilih untuk mendapat hidayah-Nya sehingga terus menerus dia berkubang dengan kemaksiatan. Puncak dari musibah ini adalah hilangnya status agama dan iman dari dirinya, dikarenakan kesyirikan atau kekafiran yang dilakukannya.
Allah berfirman tentang nasib orang-orang musyrik dan kafir,
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ بَلِ اللَّهَ فَاعْبُدْ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: 'Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi'." (QS. Az-Zumar: 65-66)
وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآَنُ مَاءً حَتَّى إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا وَوَجَدَ اللَّهَ عِنْدَهُ فَوَفَّاهُ حِسَابَهُ وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ
"Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun. Dan di dapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya." (QS. Al Nuur: 39)
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
"Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan." (QS. Al Furqaan: 23)
Allah menjelaskan nasib orang murtad (berpindah dari Islam kepada agama selainnya) di dunia dan akhirat,
وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
"Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 217) Di sini, Allah Ta’ala menjelaskan bahwa mati di atas kemurtadan menghapuskan seluruh amal shalih di dunia dan akhirat, serta mengakibatkan kekal di dalam Neraka.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بَعْدَ إِيمَانِهِمْ ثُمَّ ازْدَادُوا كُفْرًا لَنْ تُقْبَلَ تَوْبَتُهُمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الضَّالُّونَ
"Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima tobatnya; dan mereka itulah orang-orang yang sesat." (QS. Ali Imran: 90) Siapa yang kafir setelah sebelumnya beriman dan terus-terusan kafir dan tidak mau bertaubat sampai datang kematian, maka sekali-kali Allah tidak akan menerima taubatnya ketika ajal menjemputnya.
Seorang musyrik dan kafir haram masuk surga dan akan kekal dalam neraka. Allah berfirman;
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seorang penolong pun." (QS. Al Maidah: 72)
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ  خَالِدِينَ فِيهَا لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْظَرُونَ
"Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh." (QS. Al-Baqarah: 161-162)
Dari Ibunda Aisyah radliyallah 'anha, berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Ya Rasulallah, Ibnu Jud'aan sewaktu Jahiliyah telah menyambung silaturahim dan memberi makan orang miskin, apakah hal itu bermanfaat baginya?" Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Tidak bermanfaat baginya karena tak pernah sehari pun dia berucap, "Ya Allah Tuhanku, ampunilah dosa kesalahanku pada hari pembalasan." (HR. Muslim)
Imam an Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menerangkan makna hadits ini, "Bahwa apa yang telah dikerjakannya berupa menyambung silaturahim, memberi makan, dan berbagai kemuliaan lainnya tidak memberikan manfaat baginya di akhirat, dikarenakan dia seorang kafir."
Oleh karena itu, musibah dunia seberapa berat dan dahsyat, tidaklah lebih besar dibandingkan dengan musibah yang menimpa dien dan iman. Karena musibah ini akan menyebabkan kerugian besar di dunia dan akhirat.
"Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata." (QS. Al-Zumar: 15)
Dalam sebuah doa yang panjang, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberitahukan bahwa musibah terbesar adalah musibah yang menimpa dien dan iman, karenanya beliau berlindung dari tertimpa musibah ini.
. . . . وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا . . .
". . .  Jangan Engkau jadikan musibah kami adalah musibah yang menimpa dien kami . . ." (HR. Tirmidzi dan Al-Hakim. Syaikh Al-Albani menghasnakan hadits ini dalam Shahih al-Jaami')
(PurWD/voa-islam.com)

Edan, Perdana Menteri Islandia Menikahi Sesama Jenis

REYKJAVIK (voa-islam.com): Tepat di hari mulai berlakunya aturan hukum baru yang melegalkan pernikahan sesama jenis di Islandia, Perdana Menteri Islandia, Johanna Sigurdardottir, resmi menikahi kekasihnya yang juga seorang perempuan, Jonina Leosdottir. Sigurdardottir menjadi pemimpin negara pertama yang melaksanakan pernikahan sesama jenis.

Kantor PM Islandia, Senin (28/6), merilis pernyataan bahwa pernikahan tersebut dilangsungkan pada Ahad, 27 Juni 2010.

Pernikahan resmi itu dilaksanakan tepat pada dengan mulai berlakunya peraturan hukum baru mengenai pernikahan sesama jenis di Islandia. Juga, bertepatan dengan peringatan hari internasional hak-hak homoseksual.
Selama bertahun-tahun, Sigurdardottir dan Leosdottir yang berprofesi sebagai penulis sudah menjalin hubungan asmara. Kini, merekai melegalkan hubungan tidak normal mereka secara hukum. Pernikahan pasangan sesama jenis ini dirayakan melalui kebaktian di gereja.
..Sigurdardottir telah memiliki anak dari pernikahan heteroseksual sebelumnya. Meski secara jujur mengakui sebagai kaum penyuka sesama jenis, preferensi seksual Sigurdardottir selama ini hampir tak pernah menjadi isu besar di Islandia
Kantor PM mengatakan bahwa PM berusia 68 tahun tersebut telah mengirimkan pesan bahwa hukum baru tersebut patut dirayakan seluruh penduduk Islandia. "Saya hari ini memanfaatkan hukum ini," kata Sigurdardottir seperti dikatakan salah seorang penasehatnya, Hrannar B. Arnarsson.

Gereja Lutheran di Islandia selama ini menolak pemberlakukan aturan pernikahan sesama jenis tersebut. Kongres gereja pada April lalu juga tidak terang-terangan mendukung aturan tersebut.

Sigurdardottir telah memiliki anak dari pernikahan heteroseksual sebelumnya. Meski secara jujur mengakui sebagai kaum penyuka sesama jenis, preferensi seksual Sigurdardottir selama ini hampir tak pernah menjadi isu besar di Islandia.

Naudzubillah hi mindzalik.

afghanistan


usmansolo.blogspot.com

generasi mujahideen



usmansolo.blogspot.com 

Kamis, 01 Juli 2010

Dapatkah Darul Islam Menjadi Darul Kufur ?

Apa yang membuat darul Islam menjadi darul kufur? Dan apa yang membuat Darul kufur menjadi darul islam seperti Yatsrib yang telah menjadi Darul Islam? Seperti Mekkah yang telah menjadi darul Islam setelah fatul Mekkah, seperti ketika Abyssinia telah berubah dari darul kufur ke darul Islam.

Ketika kita berbicara tentang daerah Islam atau kufur, kita sedang membicarakan tentang hukum dan peraturan dan siapa yang memegang kedaulatan dan kekuasaan. Ini wilayah yang selalu menjadi pokok permasalahan bagi siapa saja yang memegang kekuasaan dan kedaulatan dan hukum-hukum apa saja dan peraturan apa saja yang berlaku. Ini tidak mutlak seperti itu (melainkan bisa berubah) dan akan tetap ada selamanya.
Andalus (Spanyol) adalah sebuah contoh yang berubah dari darul kufur menjadi darul Islam dan kembali lagi menjadi darul kufur.
DAPATKAH DARUL ISLAM MENJADI DARUL KUFUR?
Ini adalah permasalahan yang serius dan mendasar pada permasalahan ini akan banyak beberapa pandangan. Pertanyaan yang muncul pada ummat : dapatkah daerah (negeri) Islam menjadi darul kufur? Apa yang telah dikatakan oleh para fuqaha tentang permasalahan ini? Bagaimana dengan prinsip " Al Islamu ya'lu wa laa yu'la alaih? Karena pada prinsip ini sebagian fuqaha menolak pendapat bahwa darul Islam bisa menjadi darul kufur.
Ada empat skenario darul Islam berubah menjadi darul kufur:
  1. Jika orang-orang kafir menduduki daerah Islam dan menerapkan kekufurannya  contohnya Andalus.
  2. Jika orang-orang di negeri itu menjadi murtad dan 'kufran bawwahan' seperti Musailamah Al Kazzab.
  3. Ketika sekelompok orang yang mempunyai kekuatan dan peraturan di sebuah tempat kaum muslimin dan dengan kekerasaan memaksakan hukum-hukum mereka yaitu darul riddah seperti kaum muslimin sekarang di seluruh dunia.
  4. Jika Ahlul zimmah muncul dari dalam daerah Islam dan mengambil kekuasaan dengan kekerasaan dan menerapkan kekufuran mereka seperti di India, atau Libanon.
Jika Ahlul Zimmah mengkhianati perjanjian dan mengambil alih dengan pertumpahan darah menjadi darul harb dengan perjanjian [Fattawa Al Hind V2 p205]
Sebagian fuqaha mempunyai perbedaan pendapat tentang perubaham darul Islam menjadi darul kufur.
Menurut Jumhur ulama Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dan ulama Hanafi, Imam Abu Hanifah dan murid-muridnya :
            "Darul Islam akan menjadi darul kufur jika hukum-hukum kufur menjadi dominan."
Ada tiga kondisi darul Islam menjadi darul kufur menurut Abu Hanifah sebagai berikut:
  1. Hukum-hukum kufur menjadi dominan
  2. Tidak ada perjanjian dengan batas Negara
  3. Jika tak tersisa kaum muslimin samasekali di sana
Fuqaha Ahnaf berbeda apakah tiap kondisi itu akan membuat darul Islam menjadi darul kufur, Atau jika itu harus ada secara bersamaan.
Imam Kasaani (Hanafi) berkata:
"Mereka berbeda pendapat sekitar darul Islam tentang bagaimana itu menjadi darul kufur, Imam Abu Hanifah berkata, " darul Islam tidak akan pernah menjadi darul kufur kecuali tiga kondisi, 1. jika hukum-hukum kufur menjadi dominan 2. jika batas Negara dengan darul kufur tanpa ada perjanjian 3. jika Muslimin dan Dzhimmi di bawah pengawasan (seperti kuffar mengambil kedaulatan) [Badaa'i' Al-Samaa'i' v 7 p131]
"Hukum Kufur menjadi berlaku" tidak berarti untuk semua hukum-hukum kufur, menjadi dominan, itu adalah jika ada satu hukum kufur menjadi berlaku.
"Jika batas Negara dengan darul kufur tanpa ada perjanjian" adalah karena itu tidak bisa diterima dalam Islam untuk membatasi dengan darul kufur kecuali ada perjanjian atau untuk menaklukan daratan tersebut.
"Jika kaum Muslimin dan Dzhimmi di bawah pengawasan" ini menyatakan apakah keamanan itu berada di bawah tangan kaum muslimin atau orang-orang kafir.
Imam Muhammad al-Syaiybaani berkata :
"Darul Islam menjadi darul Kufur menurut Abu Hanifah dengan  kondisi, , 1. jika hukum-hukum kufur menjad dominan 2. jika batas Negara dengan darul kufur tanpa ada perjanjian 3. Jika Muslimin dan Dzhimmi di bawah pengawasan; walaupun kami berbeda pendapat dengan Imam kami, jika kekufuran menjadi berlaku itu menjadi darul kufur. [Fattawa Al Hindiyyah p232]
Imam Sarkhasi menjelaskan sama dalam Al Mabsus V.10 p114
Murid-murid Abu Hanifah percaya ini cukup bagi hukum kufur menjadi dominan untuk suatu daerah menjadikannya darul kufur. Qadi Abu Yusuf dan Imam Shaybaani berkata :
Kami mengatakan darul Islam dan darul kufur, kami tidak mengatakan darul Muslimin tidak juga darul kafirin, kami sepakat sebuah "dar" itu dari kedaulatannya bukan dari orang-orangnya........
Di Inggris, orang tidak bisa mengklaim bahwa kesetiaan mereka kepada ratu adalah hanya sebuah otoritas dan bukan kedaulatan karena perdana menteri dalam otoritas Inggris dan Ratu mengklaim kedaulatan, dan segala kesetiaan pada kedaulatan selain dari pada Allah SWT adalah Kufur Akbar dan akan mengeluarkanmu dari Islam.
Imam Abu Yusuf berkata :
Darul Islam manjadi darul kufur jika hukum-hukum kufur menjadi dominan. [Badaa'i Al-Samaa'i v 7 p131]
CONSTANTINOPEL
Lebih lanjut, Konstantinopel telah ditaklukkan oleh kaum muslimim kenamaan. Tetapi apakah penaklukan ini sama dengan penaklukkan yang telah 'dijanjikan' oleh Rasulullah saw ? Tidak demikian. Muhammad Al-Fatih memang melakukannya, itu benar, tetapi Konstantinopel adalah dua bagian, setengahnya adalah laut dan setengahnya adalah daratan.
Ada hadits yang menyebutkan bukti lain bahwa harus ada bersamaan penaklukan Konstantinopel tetapi ini tidak terjadi di masa Muhammad Al-Fatih. Kita akan bangkit lagi di masa yang akan datang dan menaklukan Konstantinopel sebagaimana dalam sebuah Hadits, dengan cara yang yang dijanjikan beliau (SAW) yang belum dipenuhi di masa kenabian seperti penaklukan Gedung Putih.
Pada tahun 857 H Muhammad Al-Fatih telah membuka Konstantinopel dan kemudian menjadi Istambul, dia telah mengusir orang Romawi yang mendudukinya pada saat itu, dan faktanya, sekarang (Istambul-Turki) di bawah hukum kufur. Rasulullah SAW menginformasikan kepada kita bahwa kita akan menaklukkan Istambul dan itu akan mengingatkan berada di tangan kita sampai datangnya Dajjal.
Penaklukkan kenabian telah menghubungkan dengan lima bukti bahwa tidak dalam penaklukan yang dilakukan Al Fatih. Ini dilaporkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW Bersabda :
Kiamat tidak akan datang sampai kaum muslimin memasuki a'mar dan dabiq (dua tempat di Asyam dan Aleppo-Syiria), tentara akan datang dari Madinah dan mereka akan menjadi orang terbaik pada saat itu, ketika mereka berselisih mereka (a'mar dan dabiq) akan berkata pada kaum muslimin, "minggir, dan biarkan kami berperang pada mereka yang telah mengambil milik kita....." Kaum Muslimin berkata, "kami tidak akan pernah meninggalkanmu, memerangi mereka dan akan membunuh mereka."  Mereka akan berperang dan membunuh sepertiga dari mereka dan Allah tidak akan memaafkan seorangpun dari mereka, dan kemudian sepertiga yang lain dari mereka Allah akan menerima sebagian dari mereka Syahid, dan syahid yang terbiak di mata Allah InsyaAllah sepertiga yang terakhir, mereka akan menang dan tidak pernah dikalahkan, mereka akan memenangkan Konstantinopel dan mereka sambil membagi ghanimah mereka menggantungkan pedang mereka di atas pohon dan Syaitan akan berkata 'Isa Ibnu Maryam telah bangkit diantara orang-orangmu" dan mereka akan pergi kesana dan dia akan menjadi Al Masih palsu. Ketika mereka pergi ke Syam, dia akan bangkit dan ketika mereka menyiapkan barisan untuk berperang pada Mulqan Adhan dan Isa yang Asli akan datang dan memimpin Shalat. Ketika Dajjal melihatnya  dia akan meleleh seperti garam dan jika dia tidak meninggalkannya dia akan meleleh sampai Allah menghancurkannya, tapi Allah akan membiarakan Isa a.s. membunuhnya........... (HR Muslim)
Abu Huraira melaporkan bahwa rasulullah SAW berkata :
Aku telah mendengar sebuah kota bahwa sebagian kota itu adalah daratan dan sebagian lagi lautan "beliau berkata"  itu adalah benar, Yaa rasulullah (SAW) berkata, kiamat tidak akan datang sampai 70.000 anak-anak Ishaq akan datang dan menaklukannya, mereka tidak akan menaklukan dengan pedang, mereka akan berteriak Laa ilaaha illallah dan Allahu akbar dan sebagian kota akan di taklukan. (HR Muslim)
Imam Thawr Ibnu Ahmad berkata:
Setengah diambil oleh mereka adalah separuh yang berada di laut, mereka akan berkata laa ilaaha illallah wallahu akbar dan mereka akan pergi ke sebagian yang lain dan memenangkannya tanpa berperang.
Konstantinopel adalah sebuah contoh darul kufur yang telah berubah menjadi darul Islam dan berubah kembali menjadi darul kufur dan Hadits Muhammad SAW menjanjikan bahwa kita akan memenangkannya lagi, Insya Allah.
Imam Nawawi berkata:
Dengan takbir pertama, sebagian Konstantinopel akan dimenangkan, bagian itu adalah lautan dan kemudian mereka berkata 'laa ilaaha illallah' dan mereka akan menaklukkan itu semua dan bersamaan dengan ghanimah, sebagaimana mereka mengumpulkan ghanimah orang-orang akan datang dan berkata bahwa Isa A.S. telah bangkit. [Imam Nawawi dalam Sharh Muslim v18 p43-44]
Hanya perbedaan diantara fuqaha adalah bahwa sebagian berkata bahwa yang akan bangkit itu sebagai putra Ishaq (a.s.) dan yang lain berkata putra Ismail (a.s.)
Imam Tirmizi berkata :
Kemenangan Konstantinopel adalah sebagai tanda besar kiamat akan datang, Konstantinopel adalah kota orang Romawi, dan bahwa kaum muslimin akan memenangkan pada saat Dajjal bangkit.
Bagian Konstantinopel telah dimenangkan pada saat Mu'awiyyah dan yang lainnya pada saat Muhammad Al Fatih, tetapi itu bukan kemenangan yang 'dijanjikan', itu adalah kemenangan yang lainnya.  Ibnu Katsir berkata :
Tentu saja telah dimenangkan pada masa Mu'awiyah, dia telah mengirimkan diantara mereka banyak Sahabat, diantara mereka adalah Abu Ayyub Al Anshari, sebagaimana mereka tidak memenangkannya.... Pada masa Abdul Malik Bin Marwan, dia tidak menyetujui untuk masuk tetapi mengimplementasikan hukum Islam dan membangun Masjid di sana.
Ibnu Taimiyah berkata:
Kaum muslimin akan memenangkan Konstantinopel dua kali, pertama pada masa Muawiyah dan Abu Ayyub Al Anshari dan sampai setelah Abu Ayyub di kuburkan (Majmu Fattawa v 18)
Abdullah Bin Umar melaporkan bahwa,
Rasulullah berkata, tentara yang pertama yang menaklukkan Konstantinopel akan dimaafkan.
Itu adalah penaklukan oleh Mu'awiyyah (r.a.) dan diantara itu bahwa tentara Yazid Bin Mu'awiyah, maka bagaimana sebagian orang telah menghina Yazid ketika Allah telah mengampuni tentaranya ?
Penaklukan kedua Konstantinopel adalah Abdul Malik Bin Marwah yang menunjuk putranya Maslamah dan mengirimnya untuk mengekspedisi Kontantinopel, mereka tidak memasuki tetapi menyetujui untuk membangun Masjid Aghia Sophia (sekarang menjadi sebuah museum) dan menetepakan perturan-peraturan Islam. Setelah itu Muhammad Al Fatih menaklukkannya dengan sempurna.
Lebih lanjut Ibnu Taymiyah melapoGkan dalam Majmu Al Fattawa V5  P138,
Telah beberapa kali ketika kuffar sudah masuk Mesir dan menduduki itu......
Contoh yang terbaik ini adalah Ubaidis, pada waktu itu tidak ada masa membolehkan orang yang mengumpulkan hadits dan mereka dihadiahi bagi siapa saja yang mengutuk sahabat. Mereka datang untuk menggerakkan dan menerapkan hukum kufur, Salahuddin Al-Ayyubi mengambil kembali Mesir dan memasukkannya ke dalam darul Islam setelah itu berubah menjadi darul kufur dari darul Islam.
Contoh lain darul Islam yang menjadi darul kufur adalah negari muslim sekarang (saat ini). Sebagian orang masih memperselisihkan Saudi Arabia, apakah darul kufur atau darul Islam, karena orang menghubungkan Mekkah dan Madinah dengan dua masjid suci. Ini adalah argumen dari 'salafi' gadungan, yang mengklaim bahwa menyebutkan Mekkah darul Kufur adalah sebuah hinaan pada rumah Allah. Padahal, sejatinya secara nyata Saudi Arabia adalah darul kufur, karena tidak menerapkan hukum-hukum Islam secara kaafah!
Wallahu'alam bis Showab!
Source : almuhajirun.net

Jangan Coba-coba Maksiat, Karena Maut itu Dekat

BANYAK sudah kita mendengar seseorang meninggal dunia, padahal semenit yang lalu ia masih segar-bugar. Siapa nyana di pagi yang cerah dan indah, tiba-tiba tsunami datang menerjang dan menelan puluhan ribu nyawa. Tak pernah ada yang menduga sebelumnya bahwa maut begitu cepat datang menjemput.
Hal ini sama dengan yang terjadi di Surabaya dalam peristiwa kebakaran bangunan diskotek. Banyak orang yang terjebak di dalam bangunan tersebut, beberapa di antaranya mati gosong termasuk seorang ibu yang sedang hamil besar. Janin yang dikandungnya juga ikut gosong di dalam perut sang ibu. Sungguh mengenaskan.
Tak hendak menghakimi apa yang dilakukan oleh seorang ibu hamil 8 bulan di dalam sebuah diskotek, hal ini mampu memberi kita sebuah pelajaran berharga. Maut bisa datang kapan saja dan di mana saja kita berada. Bukan jaminan ketika kita berada di tempat yang penuh hura-hura dan suka-cita semacam diskotek, maut tak bisa mengintai. Bahkan ketika kita sembunyi di sebuah benteng sekokoh apapun, mau tetap tak bisa ditawar kehadirannya.
Tinggal manusia sendiri yang berhak memilih dalam kondisi apa ia mati dan di mana. Apakah ia mati dalam keadaan husnul khatimah (dalam keadaan baik) atau su’ul khatimah (dalam keadaan buruk). Ada seorang pejabat yang terkenal karena baik hati dan dermawan, ternyata ia mati dalam pelukan pelacur di sebuah lokalisasi maksiat. Ada juga seorang penjahat yang seumur hidupnya suka membunuh orang, tapi ia mati dalam keadaan bertaubat. Sungguh tak pernah bisa disangka bagaimana akhir hidup seseorang nantinya.
…Jangan membuka peluang maksiat. Bisa saja seseorang yang seumur hidupnya diisi dengan amal shalih, tiba-tiba mencoba ingin tahu asyiknya berhibur sebuah diskotek. Siapa nyana ternyata di sana ia meregang nyawa. Seluruh amalnya sia-sia ibarat panas setahun dihapus oleh hujan sehari…
Jangan pernah berbangga diri menjadi orang yang banyak amal. Jangan pernah pula berkecil hati karena sering melakukan dosa. Karena sesungguhnya hanya Allah yang tahu kemurnian niat dari amal kita, apakah ikhlas karena-Nya ataukah penuh riya’ atau pamer agar dilihat manusia. Begitu pula ketika ada seseorang yang seolah-olah penuh lumuran dosa, jangan dulu pandang sebelah mata. Kita tak pernah tahu ada setitik cahaya di hatinya untuk menjemput hidayah sehingga ia bertaubatan nasuha.
Apa pun kondisinya, satu hal yang harus kita camkan. Jaga diri dan keluarga kita dari siksa api neraka. Jangan membuka peluang maksiat yang mengakibatkan dosa menghampiri kita. Bisa saja seseorang yang seumur hidupnya diisi dengan amal baik dan ibadah, tiba-tiba mencoba ingin tahu asyiknya berhibur sebuah diskotek. Siapa nyana ternyata di sana ia meregang nyawa. Seluruh amalnya sia-sia ibarat panas setahun dihapus oleh hujan sehari. Plas…hilang semua.
Tak perlu tergiur mencoba sesuatu yang haram meskipun dengan alasan modern dan kemajuan. Tak kenal diskotek maka bukan anak gaul. Biarkan saja bila ada teman yang mengatakan demikian. Daripada coba-coba mengincip kemaksiatan, ternyata si malaikat maut sudah siap membidik untuk mengambil nyawa kita. Na’udzubillah.
…Kita memang tak pernah tahu bagaimana akhir hidup kita nanti. Tapi kita bisa mengupayakan, dan kita bisa memilih, akhir hidup seperti apa yang kita inginkan…
Kita memang tak pernah tahu bagaimana akhir hidup kita nanti. Tapi kita bisa mengupayakan, dan kita bisa memilih, akhir hidup seperti apa yang kita inginkan. Selain kebebasan memilih itu tadi, jangan lupa bahwa ada Yang Mahatahu di atas segalanya. Oleh karena itu memohonlah pada-Nya agar dimantapkan hati ini di jalan orang-orang yang lurus dan diridhai-Nya dan bukan jalan orang-orang yang sesat serta mendapat murka-Nya.
Sungguh, Ia adalah Sang Maha Membolak-balikkan hati. Semoga diteguhkan hati ini untuk jauh dari maksiat dan dekat kepada taubat. Wallahu ‘alam. [riafariana/voa-islam.com]   usmansolo.blogspot.com

Perzinaan Merajalela, Bentengi Diri Dan Negeri dengan Syariah

usmansolo.blogspot.com
JAUH sebelum ramai diberitakannya video porno artis ‘Ariel-Luna Maya-Cut Tari,’ angka seks bebas di kalangan remaja sudah sangat mengkhawatirkan. 50 persen dari 474 remaja yang dijadikan sample penelitian, ternyata mengaku telah melakukan hubungan seks tanpa nikah. Yang lebih mengagetkan lagi, ternyata 40 persen di antara pelaku hubungan seks tersebut pertama kali justru dilakukan di rumah sendiri.
Kenyataan ini benar-benar membuat miris semua kalangan yang masih peduli terhadap generasi bangsa ini. Bayangkan saja, mayoritas penduduk Indonesia adalah umat Islam. Jadi, prosentase di atas menunjukkan bahwa pelaku seks bebas di kalangan remaja, juga pastilah mayoritas umat Islam. Padahal kita tahu bahwa menurut ajaran Islam, seks bebas atau berzina adalah salah satu dosa besar yang sulit diampuni kecuali dengan taubatan nasuha. Zina inilah salah satu dosa besar, ‘pengundang’ azab Allah ketika dibiarkan merajalela.
Bila dirunut, maraknya video porno dan tayangan-tayangan vulgar dalam berbagai bentuknya adalah pemicu terbesar perilaku seks bebas di kalangan remaja. Bahkan tak jarang, adik-adik usia SD sudah ada yang berusaha coba-coba melakukannya setelah menonton video porno ini. Bayangkan, usia kanak-kanak yang seharusnya dipenuhi dengan dunia canda-tawa, permainan dan keluguan serta kepolosan harus teracuni oleh tayangan-tayangan mesum. Jadilah otak generasi yang sangat muda ini penuh dengan sampah kemaksiatan bernama pornografi dan pornoaksi.
…maraknya video porno dan tayangan-tayangan vulgar dalam berbagai bentuknya adalah pemicu terbesar perilaku seks bebas di kalangan remaja…
Lalu, apa langkah yang seharusnya dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda ini? Hukum positif yang berlaku di Indonesia tak bisa menjerat mereka yang melakukan perzinaan atas dasar suka. Tak ada pasal yang bisa digunakan, itu dalih banyak pakar hukum sekuler negeri ini. Seperti kita tahu bahwa hukum di Indonesia mayoritas adalah warisan penjajah Belanda. Jangan pernah berharap ada penyelesaian hukum yang tepat ketika akal manusia yang dijadikan patokan untuk memutuskan sesuatu.
Tak adanya payung hukum yang bisa melindungi generasi muda, bukan berarti kita pasrah tak berdaya. Banyak cara untuk menangkal agar serangan tontonan mesum ini tidak merusak moral anak negeri. Salah satunya dan yang merupakan pondasi awal adalah menanamkan adanya keimanan dalam diri setiap individu. Keimanan inilah yang akan menjaga diri seseorang untuk malu melakukan dosa. Bila tak ada lagi control negara yang bisa mencegah perilaku amoral semacam ini dengan alasan kebebasan HAM, maka paling tidak kita mulai dari diri sendiri, keluarga, teman dan lingkungan sekitar.
Gerak serentak dan kontinyu berupa penyadaran umat ini tak bisa dilakukan sendirian. Harus ada kelompok dakwah yang juga fokus untuk melakukan penyadaran ini. Bukan sekadar tentang penyadaran bahayanya seks bebas di kalangan remaja saja, tapi lebih ke penyadaran menyeluruh tentang efek negatif ditinggalkannya hukum Islam. Karena sungguh, kerusakan akibat tidak diterapkannya syariah Islam membawa dampak yang tidak kecil bagi bumi dan seisinya. Salah satunya bisa kita lihat pada maraknya tayangan video porno, media massa mesum, dan seks bebas di kalangan generasi muda.
Bila hal ini tidak segera ditangani sesegera mungkin, maka bisa diprediksi bagaimana bentuk negeri ini sepuluh tahun ke depan. Generasi muda yang notabene bakal menjadi penerus pemimpin bangsa, akan menduduki jabatan penting dengan moral bejat dan otak penuh dengan kemesuman. Hukum yang dihasilkan pun, jangan ditanya lagi ketika jajaran pemimpin masa depan diambil alih oleh sosok ngeres seperti itu.
Karenanya, sudah bukan saatnya lagi kita berdiam diri. Saatnya bergerak dan berjuang untuk menyadarkan umat bahwa ada yang salah dengan sistem yang berlaku saat ini. Kasus video porno artis adalah salah satu dari puncak gunung es dari masalah yang ada. Bila tak segera ada perubahan berarti pada diri dan negeri, maka tinggal tunggu saja masalah demi masalah akan muncul menjadi juru tegur. Dan hanya manusia bebal saja yang tak bisa belajar dari setiap teguran yang muncul.
Kita tak ingin teguran Allah hadir dengan ‘nada’ yang keras berupa azab bagi negeri. Kita juga tak ingin menjadi bangsa yang terkenal karena prestasi pornografi dan pornoaksinya, padahal jumlah umat Islamnya mayoritas. Kita bahkan tak ingin menjadi umat yang tak mempunyai harga diri hanya karena bingung menentukan jati diri.
…Syariah Islam bukan hanya berfungsi mengobati ‘penyakit’ parah pada negeri ini tapi juga menjadi pencegah bagi munculnya masalah-masalah di kemudian hari…
Syariah Islam adalah pembatas dari semua hal buruk itu. Syariah Islam bukan hanya berfungsi mengobati ‘penyakit’ parah pada negeri ini tapi juga menjadi pencegah bagi munculnya masalah-masalah di kemudian hari. Syariah Islam tak bisa diterapkan tanpa adanya institusi pelaksanaannya yaitu Khilafah Islamiyah. Jangan bermimpi berharap pada demokrasi untuk mencari solusi. Karena sesungguhnya demokrasi itulah malah penyebab dari munculnya masalah demi masalah yang ada.
So, tinggalkan demokrasi dan ambil Islam saja sebagai aturan hidup kita. Dijamin fenomena video porno yang lagi marak saat ini tak ada tempat karena tiap individu dilingkupi keimanan dan hukum pun tegas ditegakkan. Insya Allah. [riafariana/voa-islam.com]                                                    

Rabu, 09 Juni 2010

Isyarat Syahid Jenazah Korban Penembakan Densus 88 di Cawang

JAKARTA (voa-islam.com) – Akhirnya, dua jenazah tak dikenal yang ditembak Densus 88 di Cawang, Jakarta Timur dimakamkan kemarin Selasa (8/5/2010). Tanpa ada pihak yang tahu siapa keluarga kedua jenazah tersebut. Termasuk polisi yang menembak mati keduanya dengan tuduhan teroris.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan, tim medis dan penyidik Polri memakamkan dua jasad tersangka terorisme yang hingga kini belum diketahui identitasnya.
“Sudah hampir sebulan belum ada pihak keluarga yang datang mengenali sehingga penyidik dan tim medis memakamkan kedua jasad hari ini,” katanya di Jakarta, Selasa (8/5/2010).
Pukul 09.00 WIB wartawan voa-islam tiba di TPU Pondok Ranggon Jakarta Timur, tapi tak nampak tanda-tanda akan ada pemakaman jenazah. Para penjaga makam tak tahu kalau hari itu akan diadakan pemakaman kedua jenazah tak dikenal. Ketika ditanya tentang rencana pemakaman dua jenazah tak dikenal, Pandi, salah seorang pengurus makam menjelaskan bahwa hari itu tak ada agenda pemakaman. “Tidak ada jadwal pemakaman kedua jenazah tersebut hari ini,” jawabnya.
Namun tak seberapa lama telepon di kantor TPU Pondok Ranggon berdering, kemudian ia memanggil dan mengatakan, barusan ada telepon dari kepolisian bahwa pada hari ini akan ada pemakaman. Maka penggalian lahat pun dilakukan di blok AB, bersebelahan dengan makam Syaifudin Zuhri dan Muhammad Syahrir yang  berjarak sekitar 15 Meter dari makam Ibrahim yang ditembak mati Densus di Temanggung, Jawa Tengah.
Lepas shalat zuhur, setelah beberapa jam menunggu tibalah iring-iringan 2 mobil jenazah sekitar pukul 13.00. Iring-iringan jenazah yang dikawal polisi itu berhenti di samping 2 makam yang sudah digali. Prosesi pemakaman pun dilangsungkan. Sekitar 30 orang pelayat yang mengantarkan 2 jenazah tak dikenal tersebut.
Prosesi pemakaman jenazah dilakukan satu persatu sesuai dengan nomor urut yang ditetapkan polisi. Peti jenazah pertama yang diberi nama MR. X-I/CWG/0001 diturunkan dari mobil, selanjutnya jenazah dikeluarkan dan sesuai dengan syariat Islam, jenazah dikuburkan tanpa menggunakan peti. Prosesi yang sama dilakukan terhadap jenazah ke dua yang oleh pihak kepolisian disematkan identitas MR. X-I/CWG/0002.
Saat mengeluarkan kedua jenazah dari dalam peti, para pelayat yang memasukkan ke liang lahat menemukan keajaiban yang diyakini sebagai isyarat kesyahidan. Pada jenazah pertama (MR. X-I/CWG/0001)  nampak jelas, bekas darah yang masih mengalir di bagian belakang kepala hingga menembus kain kafan. Sementara pada jenazah kedua (MR. X-I/CWG/0002) terlihat darah yang masih mengalir di bagian belakang kepala dan punggung.
Ustadz Syamsuddin Uba, salah seorang pelayat yang ikut memasukkan kedua jenazah ke liang lahat, tanpa ragu sedikitpun bersaksi tentang tanda-tanda kesyahidan kedua jenazah.
“Sesungguhnya kami sudah biasa mengurus jenazah bak bayi, anak-anak hingga orang dewasa, mulai dari memandikan, menyalatkan hingga pemakaman. Sehingga kami bisa membedakan jenazah orang biasa dengan jenazah mujahid,” ujarnya.
Ustadz aktivis Gerakan Pemuda Islam (GPI) ini menyatakan kesyahidan kedua jenazah dari isyarat darah yang masih mengalir, padahal keduanya sudah meninggal sebulan yang lalu.
...subhanallah, darah mereka masih mengalir dari kepala mereka. Padahal sudah hampir satu bulan lamanya jenazah tersebut berada dalam peti, ujar Ustadz Syamsuddin...
“Ketika kami memandikan kedua jenazah ini kami menyaksikan, subhanallah, darah mereka masih mengalir dari kepala mereka. Padahal sudah hampir satu bulan lamanya jenazah tersebut berada dalam peti,” jelasnya.
Dengan isyarat kesyahidan itu, Ustadz Syam menegaskan bahwa kedua jenazah tersebut adalah bukan teroris, melainkan mujahid.
“Dalam Islam, yang disebut teroris adalah orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya, dan sedangkan mereka adalah mujahid yang membela Allah dan Rasul-Nya,” terangnya.
Kedua jenazah tak dikenal itu ditembak mati oleh Densus 88 Antiteror di Cililitan, Jakarta Timur (12/5/2010). Satu jenazah lainnya yang juga ditembak mati adalah Maulana.  Jenazah Maulana telah dimakamkan di Sawangan, Depok, Jawa Barat oleh keluarganya.
Prosesi pemakaman kedua jenazah tersebut tak dihadiri oleh sanak-keluarganya. Karena hingga akhir hayatnya tak ada orang yang mengaku keluarganya, meski foto kedua jenazah telah disebarkan polisi. Densus 88 yang menembaknya dengan tudingan teroris pun tak ada yang tahu siapa kedua sosok yang dibunuhnya itu. Tak ada penjelasan apapun dari Mabes Polri atas pembunuhan kedua sosok tak dikenal itu. Polisi hanya bisa menyebut keduanya teroris.
Kedua jenazah yang dikubur di makam tak beridentitas pun tak bisa membantah tudingan teroris yang dituduhkan polisi. Melalui darah yang masih mengalir meski telah meninggal sebulan lamanya itulah mereka berisyarat. [widi]

Puluhan Truk Perbekalan NATO dan AS Hangus Diserang Pria Bersenjata

Islamabad (Voa-Islam.com) - Pria bersenjata menyerang truk-truk yang membawa perbekalan untuk pasukan NATO di Afghanistan, menghanguskan lusinan kendaraan dalam kobaran api dasyat dan menewaskan tujuh orang dalam serangan yang terjadi di dekat Islamabad, kata polisi Rabu.

Serangan semalam belum pernah terjadi sebelumnya karena dekatnya jarak dengan ibukota Pakistan, yang terjadi di sebuah depot di Rawalpindi di jalan ke kota barat laut Peshawar dan menuju jalur utama pasokan NATO ke Afghanistan.

Meskipun para pejuang Taliban secara rutin menyerang persediaan untuk AS dan NATO yang memimpin pasukan asing dalam memerangi Taliban di Afghanistan, serangan itu salah satu yang terburuk dan menggarisbawahi ketidakamanan di ambang pintu ibukota yang dijaga ketat.

Barisan truk tangki pengangkut minyak dan truk barang termasuk selusin penuh kendaraan militer berubah menjadi kumpulan logam bekas setelah api yang menjulang tinggi di depot Tarnol di luar kendali, rekaman televisi menunjukkan.

"Tujuh orang tewas telah dikonfirmasi. Empat yang terluka. Tidak ada informasi tentang penangkapan, "kata pejabat polisi Gustasab Khan.

Polisi tidak bisa memberikan rincian jumlah truk tangki dan kontainer yang hancur di depot Tarnol yang luas, yang juga digunakan oleh kendaraan lokal.

Walaupun tidak ada yang mengaku bertanggung jawab, serangan serupa di masa lalu disalahkan pada pejuang Taliban.

"Penyerang tidak dikenal menembaki kendaraan yang diparkir di Tarnol. Api meletus di truk tanki dan truk kontainer, dan lebih dari selusin dibakar. Mereka menghancurkan truk-turk perbekalan NATO, "kata pejabat polisi Tahir Riaz.
..Penyerang tidak dikenal menembaki kendaraan yang diparkir di Tarnol. Api meletus di truk tanki dan truk kontainer, dan lebih dari selusin dibakar. Mereka menghancurkan truk-turk perbekalan NATO
"Kendaraan-kendaraan yang musnah itu membawa perbekalan untuk pasukan NATO di Afghanistan," kata Naeemullah Khan, seorang petugas di kantor polisi Tarnol, kepada AFP.

Dalam laporan-laporan belum dikonfirmasi, saluran televisi swasta mengatakan puluhan truk tangki pengangkut minyak dan truk kontainer hancur dalam serangkaian ledakan dan kobaran api yang menjulang, meskipun tidak semua selalu membawa perbekalan NATO.

Kalim Iman, inspektur jenderal polisi Islamabad, mengatakan kepada wartawan bahwa 10-12 penyerang menyerbu terminal dan kemudian berhasil melarikan diri, tetapi menolak untuk memberikan angka yang pasti tentang kerugian.

"Api telah menghancurkan sejumlah truk tangki minyak dan trailors. Kami sedang mengumpulkan rinciannya. Para penyerang telah di identifikasi. Mereka datang dengan sepeda motor dan truk pick-up. Mereka bersenjata, "katanya.

"Kami telah melakukan penyelidikan. Polisi berusaha untuk menangkap mereka. "

Sebagian besar perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan oleh 130.000 pasukan asing pimpinan Amerika di perbatasan dikapalkan melalui barat laut Pakistan, yang telah dihantam keras oleh penembakan dan serangan bom yang disalahkan kepada pejuang Taliban. (AFP)

Selasa, 01 Juni 2010

Al-Qaeda Umumkan Gugurnya Syaikh Said Al-Mishri

Afghanistan (Voa-Islam.com) - Al-Qaeda telah mengumumkan gugurnya Mustafa Abu Al-Yazid, orang nomer 3 di organisasi tersebut dan merupakan salah seorang pendiri serta mantan bendahara Usamah Bin Laden, kata SITE, kelompok intelijen yang memantau situs-situs islam pada Selasa.

Yazid, seorang berkebangsaan Mesir yang juga di kenal sebagai Syaikh Said Al-Mishri, dikatakan menjadi anggota pendiri Al-Qaeda dan seorang mantan Bendahara Usamah Bin Laden.

Pernyataan SITE tidak menyebutkan bagaimana Yazid gugur, namun pesan dari Al-Qaeda kepada forum-forum jihad mengatakan, istrinya, tiga anak perempuannya, cucunya dan seorang laki-laki, wanita dan anak-anak telah terbunuh.

Mustafa Abu Al-Yazid berada dalam daftar indivudu, organisasi dan lembaga sosial yang aset-asetnya di bekukan oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat setelah serangan 11 September 2001 terhadap Amerika Serikat.
..SITE tidak menyebutkan bagaimana Yazid gugur, namun pesan dari Al-Qaeda kepada forum-forum jihad mengatakan, istrinya, tiga anak perempuannya, cucunya dan seorang laki-laki, wanita dan anak-anak telah terbunuh..
Menurut Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI), Yazid mengirim dana melalui Dubai kepada Muhammad Atta, Marwan Al-shehri dan Wail Al-Shehri, tiga dari para pembajak pesawat yang ditabrakkan ke Menara Kembar dan Pentagon pada 11 September.

Yazid dikatakan merupakan mantan anggota jihad Mesir, telah nampak dalam beberapa vidio yang dirilis oleh  Al-Qaeda sejak ia pertama kali mincul sebagai pemimpinan Al-Qaeda Afghanistan pada Mei 2007.

Baru-baru ini, ia mengumumkan bahwa Al Qaeda bertanggung jawab atas serangan 30 Desember di pangkalan di Afghanistan timur yang menewaskan tujuh petugas CIA, para konsultan dan seorang kapten tentara Yordania.

Dia mengatakan serangan itu merupakan balas dendam atas kematian Baitullah Mehsud, pemimpin Taliban di Pakistan yang tewas dalam serangan rudal Agustus lalu, dan mata-mata Al Qaeda Saleh al-Somalia dan Abdullah al-Libi.

Pernyataan publiknya yang terakhir dalam sebuah pesan dikeluarkan pada 4 Mei lalu, kata SITE. (aa/AFP)

voa-islam ; Surat Pernyataan JAT atas serangan brutal Israel ke kapal bantuan Gaza




P E R N Y A T A A N
JAMA’AH ANSHORUT TAUHID

No. :  07 / VI /1431
Tentang
Serangan Biadab Israel terhadap Kapal Mavi Marmara dan Relawan adalah Serangan terhadap Kemanusiaan secara Universal

Firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala :

“ Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Alloh dan (membela) orang-oramng yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita, maupun anak-anak yang semuanya berdo’a : ‘Ya Rabb kami, keluarkanlah kami dari negri ini yang zalim penduduknya dan berilak kami pelindung dari sisi Engkau dan berilah kami penolong dari sisi Engkau’.”
(QS. An Nisaa : 75)

Hadits Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wa sallam :
 Dari Qatadah ra, dari Anas ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak beriman salah seorang diantara kalian, hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.’ (HR. Bukhari)
Dari Nu’man bin Basyir ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘Perumpamaan orang-orang mu’min dalam hal kecintaan dan kasih sayang diantara mereka adalah laksana satu tubuh, yang apabila terdapat salah satu anggota tubuhnya yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan merasakan sakit, dengan tidak dapat tidur dan demam.’ (HR. Muslim)
Dari Hudzaifah bin Yaman ra, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang tidak peduli terhadap urusan kaum muslimin, maka bukanlah ia termasuk golongan mereka (kaum muslimin).” (HR. Thabrani)
Seperti diketahui bersama, bahwa telah terjadi penyerangan secara brutal dan sangat tidak berprikemanusiaan terhadap kapal laut Mavi Marmara yang ditumpangi para Relawan kemanusiaan yang hanya membawa kebutuhan dan obat-obatan di 62 km lepas pantai Gaza, oleh militer Israel pada Senin (tanggal 31 Mei 2010). Jatuh korban 16 meninggal dunia dan 80-an lebih terluka, jelas – jelas ini adalah tindakan biadab yang dilakukan sebuah Negara kepada sekelompok orang tidak bersenjata yang layak untuk dilaknat oleh dunia dan seisinya. Dan secara berulang-ribuan kali, bangsa yang dikutuk Alloh Rabbul ‘Alamiin ini telah melakukan hal yang sama bahkan lebih keji dari serangannya kemarin.
Maka kami selaku Pengurus Imaroh Markaziyah Jama’ah Anshorut Tauhid menyatakan hal-hal sebagai berikut :
1.    Bahwa Israel yang Negaranya berdiri dengan segala kekejaman tindak terorismenya tidak pantas diakui sebagai sebuah bangsa yang boleh duduk bersama sederajat dengan bangsa manapun di dunia. Jadi Israel adalah Negara Teroris bahkan Biangnya Terorisme Dunia.
2.    Bahwa tindakan melindungi, membenarkan dan membantu Israel dalam melakukan aksi penjajahan, penjarahan dan pembantaian terhadap kaum lemah di Palestina adalah juga merupakan tindakan Terorisme yang sesungguhnya dan layak dilaknat oleh seluruh dunia dan seisinya.
3.    Bahwa melawan penindasan kaum terlaknat seperti itu adalah tindakan yang legal dan terhormat serta diakui sebagai hak-hak Asasi Universal. Oleh karenanya serangan Israel terhadap kapal dan relawan kemanusiaan kemarin itu adalah serangan biadab terhadap kemanusiaan seluruhnya.
4.    Maka Islam-lah sebagai Diin (Agama) yang pertama-tama menyerukan ummatnya untuk melakukan pembelaan atas kemanusiaan sejagat dan tanpa sekat apapun !
Oleh karena itu , Jama’ah Anshorut Tauhid menyerukan :
Kepada kaum muslimin terutama mereka yang memiliki keutamaan ilmu dan pemikiran. Yang sedang diamanahi harta dan jabatan serta kekuasaan.
Yang memiliki pangkat dan ketrampilan serta alat-alat kelengkapan perang.
Perhatikan dan dengarkanlah dakwah kami, Yakni bahwa seluruh apa yang anda pegang dan miliki hari ini akan dimintakan pertanggungjawaban disisi Alloh ‘Azza wa Jalla di Yaumil Hisaab kelak. Maka tunjukkan loyalitas dan sikap seorang Muslim Mujahid untuk membela kaum muslimin di Gaza, Palestina bahkan di seluruh dunia Islam dengan berangkat berperang ke negri-negri tersebut untuk membela orang-orang lemah dari kaum muslimin yang ditindas dalam negri-negri mereka oleh kaum kafir. Yang dengan begitu maka berarti kita semua sudah melakukan kewajiban mulia sebagai ummat Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi was salam !
Hasbunalloh wa ni’mal wakil , ni’mal maula wan ni’man nashiir , laa haula wa laa quwwata illa billah !
Solo, 18 Jumadil Ula 1431 / 1 Juni 2010
a.n Amir Jama’ah


‘Abdurrahman S.
Katibul ‘Aam 

Sabtu, 29 Mei 2010

Imarah Islam Afghanistan Rebut Wilayah Perbatasan Afghanistan-Pakistan


KABUL (Arrahmah.com) - Para pejabat Afghanistan mengatakan pasukan Amerika tidak cukup mampu untuk menangkal serangan mujahidin Imarah Islam Afghanistan yang telah merebut kembali sebuah kota dekat perbatasan Afghanistan timur.
Taliban menguasai Barg-e-Metal di Propinsi Nuristan, setelah pertempuran sengit melawan pasukan keamanan Afghanistan hari Sabtu (29/5).

Seorang anggota parlemen dari Nuristan, Hawa Nuristani Alam, mengatakan bahwa semua hubungan dengan kota tersebut telah diputus.

Nuristani mengatakan pasukan Afghanistan terpojok oleh serangan berat oleh ribuan mujahidin di daerah tersebut selama dua minggu terakhir.

Dia mengaku kecewa pada pasukan yang dipimpin Amerika karena gagal untuk menyediakan bantuan yang dibutuhkan polisi Afghanistan untuk menghadang dan melawan perlawanan mujahidin.

Juru bicara mujahidin Imarah Islam Afghanistan, Zabiullah Mujahid, memberikan keterangan mengenai kemenangannya. Ia mengatakan bahwa 28 polisi boneka Afghan tewas, sedangkan 8 lainnya telah disandera oleh pihaknya.

Invasi Amerika Serikat terhadap Afghanistan pada tahun 2001 diluncurkan dengan dalih membawa perdamaian dan stabilitas bagi negara tersebut. Namun, fakta yang dialami oleh rakyat Afghanistan dalam sembilan tahun ini membuktikan kejahatan AS yang tidak lagi bisa dimaklumi dan "keamanan dan stabilitas" tersebut hanya dalih AS untuk membenarkan penjajahannya di Afghanistan. (althaf/ptv/arrahmah.com)

Jumat, 28 Mei 2010

Membedah Makna ''Fi Sabililah'' dalam Al-Qur'an dan Hadits

Bismillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarganya, dan para sahabatnya.
Banyak pertanyaan seputar makna syar'i Fi Sabilillah yang terdapat di dalam Al-Qur'an dan hadits-hadits Rasulillah shallallahu 'alaihi wasallam. Karenanya harus ada upaya menjelaskannya secara gamblang menurut pemahaman pada Salafus Shalih Ridwanullah 'alaihim.
Infak Fi Sabilillah
Kita awali pembahasan ini dengan sebuah ayat yang sering disalah pahami,
وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Baqarah: 195)
Sebab turunnya ayat ini yaitu ketika para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari kaum Anshar mulai enggan berinfak untuk Jihad fi sabilillah dan mereka lebih mengutamakan urusan pertanian mereka untuk memperbaikinya dan meninggalkan jihad, maka datanglah larangan dari Allah Ta'ala sebagaimana yang dijelaskan Abu Ayyub al-Anshari dalam sebuah hadits. Karenanya, makna menjerumuskan diri ke dalam kehancuran adalah sibuk mengumpulkan harta dan mengurusinya serta meninggalkan jihad. (HR. Muslim, al-Nasai, Abu Dawud dan al-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan al-Hakim dari jalur Aslam bin 'Imran. Lihat Fathul Baari, Kitab al-Tafsir, VIII/185. Dan keterangan lebih lanjut silahkan baca: Meninggalkan Jihad: Menjerumuskan Diri dalam Kebinasaan).
Imam Bukhari menjelaskan dalam shahihnya tentang ayat di atas, "Ayat tersebut diturunkan berkaitan dengan nafaqah (infak). Kemudian dijelaskan oleh Ibnul Hajar dalam Fathul Baari tentang ucapan Imam al-Bukhari di atas, yaitu meninggalkan infak fi sabilillah 'Azza wa Jalla. (Fathul Baari: VIII/185)
Makna yang serupa dengan ayat di atas juga terdapat dalam firman Allah,
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya fi sabilillah (di jalan Allah. . ." (QS. Al-Baqarah: 261) melalui penafsiran Ibnu Abbas dan Makhul radliyallah 'anhum. Ibnu Abbas berkata, "Dalam jihad dan haji, maka dirham yang diinfakkan dalam keduanya akan dilipatgandakan menjadi 700 kali lipat. Karena inilah Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji . . ."
Makhul berkata, "Yakni berinfak dalam urusan jihad, seperti menyiapkan kuda yang ditambat untuk berperang, menyiapkan persenjataan, dan selainnya." (Lihat tafsir Ibnu Katsir pada ayat tersebut).
Hijrah dan Jihad
Sebagaimana yang firman Allah Ta'laa:
وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً
"Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak." (QS. Al-Nisa': 100)
Ibnu Katsir menyebutkan dalam tafsirnya, bahwa Fadhalah bin Ubaid al Anshari, salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam- melewati dua jenazah. Salah seorang mereka meninggal dunia dalam medan perang terkena lemparan Manjanik dan seorang lainnya, meninggal (bukan karena serangan musuh). Orang-orang condong mengerumuni kuburan seorang yang terbunuh tadi, sementara Fadhalah duduk di sisi kuburan orang yang meninggal satunya. Lalu dikatakan kepada Fadhalah, "Engkau meninggalkan orang yang syahid dan tidak duduk di sisinya?" kamudian Fadhalah menjawab, "Aku tidak perduli akan dibangkitkan dari dua kuburan mana. Sesungguhnya Allah berfirman,
وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ قُتِلُوا أَوْ مَاتُوا لَيَرْزُقَنَّهُمُ اللَّهُ رِزْقًا حَسَنًا وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ لَيُدْخِلَنَّهُمْ مُدْخَلًا يَرْضَوْنَهُ وَإِنَّ اللَّهَ لَعَلِيمٌ حَلِيمٌ
"Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik (surga). Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki. Sesungguhnya Allah akan memasukkan mereka ke dalam suatu tempat (surga) yang mereka menyukainya. Dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun." (Tafsri IbnuKatsir III/201. Kisah ini juga diriwayatkan Ibnul Mubarak dalam kitabul Jihad)
Kalau kita perhatikan dalam kitabullah, kita dapatkan bahwa kalimat hijrah dan jihad sering bergandengan. Berikut ini beberapa hadits Rasulillah shallallahu 'alaihi wasallam yang menjelaskan bahwa hijrah itu untuk jihad.
Dari Abil Khair, Junadah bin Umayyah menyampaikan kepadanya bahwa beberapa laki-laki dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berincang-bincang. Salah seorang mereka berkata, "Sesungguhnya hijrah telah selesai." Lalu mereka berbeda pandangan tentang hal itu. Kemudian Junadah pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Ya Rasulallah, sesungguhnya orang-orang berkata bahwa hijrah telah selesai. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya hijrah tidak akan terputus selama jihad masih ada." (Hadits shahih riwayat Ahmad)
Dari Abdullah bin Umar radliyallah 'anhuma berkata, Kami datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Para sahabatku masuk terlebih dahulu dan menyampaikan hajatnya, sementara aku pada urutan terakhir. Kemudian beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apa hajatmu?" Aku menjawab, "Ya Rasulallah, kapan hijrah selesai?" Beliau menjawab, "Hijrah tidak akan terputus selama orang kafir masih diperangi." (HR. Nasai dan Ahmad)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallah 'anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Tidak ada hijrah setelah Fathu Makkah, namun yang ada adalah jihad dan niat. Apabila kalian diperintahkan berjihad, maka keluarlah berjihad'." (HR. Muslim)
Ibnu Hajar rahimahullah berkata, "Maksud tidak ada hijrah sesudah al-Fathu (penaklukan) adalah Fathu Makkah. Al-Khathabi dan lainnya berkata, "Hijrah adalah kewajiban diawal Islam bagi orang yang telah masuk Islam karena sedikitnya jumlah kaum muslimin di Madinah dan kebutuhan untuk bersama-sama. Ketika Allah sudah menaklukkan Makkah, maka manusia masuk Islam dengan berbondong-bondong. Karenanya, kewajiban hijrah ke Madinah telah habis dan hanya tersisa kewajiban jihad dan niat bagi orang yang melaksanakannya atau ketika musuh masuk menyerang."
Imam al-Thibbi rahimahullah dan lainnya berkata, "Bahwa hijrah yang bermakna meninggalkan negeri yang telah ditentukan (Makkah) menuju Madinah telah selesai, hanya saja meninggalkan negeri karena jihad akan tetap ada."
Imam Nawawi rahimahullah berkata, "Sesungguhnya kebaikan yang terputus dengan selesainya hijrah dari Makkah menuju Madinah bisa diperoleh dengan jihad dan niat yang baik. . . (Fathul Baari: VI/38-39)
"Fi Sabilillah" Menurut Pemahaman Salafus Shalih
Kita wajib menafsirkan Al-Qur'an dan Sunnah dnegan pemahaman para Salafus Shalih. Artinya, istilah-istilah ini harus kita sesuai dengan pemahaman orang-orang yang memiliki istilah tersebut. Misalnya, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjadikan salah satu kelompok penerima zakat adalah fi sabilillah. Kalimat ini secara bahasa maknanya global, yaitu setiap amal yang dilakukan seseorang untuk mendapat pahala dari Allah. Dari sini, seseorang yang memberi makan (menafkahi) istrinya dengan mengharap pahala dari Allah termasuk fi sabilillah. Seseorang yang makan makanan dengan niatan untuk menguatkan badannya guna ibadah kepada Allah juga termasuk fi sabilillah. Maka apabila kita tafsirkan kalimat fi sabilillah seperti itu, maka seseorang boleh memberikan zakat kepada istrinya dengan niatan berharap pahala dari Allah, dan sudah termasuk fi sabilillah. Penafsiran secara linguistik atau lughawi semacam ini bisa menyebabkan kekufuran karena tidak boleh seseorang memberikan zakat untuk dirinya sendiri atau istrinya. Dan ini akan bisa merusak agama Allah.
Karenanya, dalam menafsirkan lafadz lughawi wajib mengembalikan dan mengikatnya dengan pemahaman generasi awal umat ini dan membatasinya dengan makna yang berlaku di tengah-tengah mereka.
Lalu apa pembatas dan ikatan yang digunakan syari'at dalam memaknakan kalimat "fi sabilillah?" pembatas dan pengikatnya adalah sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Dirham yang engkau nafkahkan untuk dirimu sendiri, dan dirham yang engkau nafkahkan untuk istrimu, dan dirham yang engkau nafkahkan fi sabilillah. . . " dari sini kita pahami bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah membedakan antara apa yang dimakan sendiri oleh seseorang dan apa yang dinafkahkannya untuk istrinya serta apa yang dia infakkan fi sabilillah (di jalan Allah). Jadi, menurut istilah syari'at, apa yang dia nafkahkan untuk istrinya bukan termasuk fi sabilillah, walaupun menurut bahasa dia masuk kategori fi sabilillah.
Apa makna istilah yang berlaku di kalangan ulama salaf ketika mereka mengucapkan kalimat "fi sabilillah"? Apa makna yang berlaku dikalangan sahabat ketika mereka mengucapkan kalimat "fi sabilillah"? Kemudian ikatan apa yang ditentukan oleh syariat terhadap lafadz ini ketika kita mengucapkan "fi sabilillah"? jawabannya adalah jihad fi sabilillah. Inilah pendapat yang tepat dalam masalah ini.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah memperluas masalah ini ketika ditanya, "Apakah boleh seseorang memberikan hartanya dari zakat mallnya untuk berhaji? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Haji adalah fi sabilillah." Karenanya, kalimat fi sabilillah dipakai untuk haji dalam kondisi ini saja, tidak dalam setiap kondisi. Para sahabat bertanya tentang haji, karena mereka memahami haji, pada dasarnya, bukan termasuk fi sabilillah. Lalu mereka bertanya tentang haji, bolehkan berinfak untuk haji? Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Haji adalah fi sabilillah." Karenanya, dalam kondisi ini haji termasuk fi sabilillah dan haji tidak selamanya masuk dalam kalimat fi sabilillah menurut Al-Qur'an dan Sunnah, karena adat yang berlaku dikalangan sahabat dalam memahami fi sabilillah adalah jihad. (Disarikan dari khutbah Syaikh Abu Qatadah al Falisthini dengan judul 'Urf al-Shahabah fii fahmi Al-Qur'an)
. . . karena adat yang berlaku dikalangan sahabat dalam memahami fi sabilillah adalah jihad.
Menurut Syaikh Abdullah Azzam rahimahullah, "Adapun kalimat Fi Sabilillah memiliki makna syar'i sendiri, yaitu qitaal (perang). Karena itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
لَغَدْوَةٌ أَوْ رَوْحَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
"Sungguh pagi-pagi hari atau sore hari berangkat berjihad di jalan Allah lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) dari sini, engkau keluar dari masjidmu lalu mendakwahi manusia termasuk fi sabilillah ... tidak, ini  termasuk mengeluarkan nash-nash dari maknanya yang syar'i. Makna pergi pagi-pagi atau di sore hari di jalan Allah adalah pergi pagi-pagi atau pada sore hari  ke peperangan, itu lebih baik dari dunia dan apa saja yang ada di dalamnya.
Makna pergi pagi-pagi atau di sore hari di jalan Allah adalah pergi pagi-pagi atau pada sore hari  ke peperangan, itu lebih baik dari dunia dan apa saja yang ada di dalamnya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,


مَنْ شَابَ شَيْبَةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ تَعَالَى كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"Barangsiapa yang tumbuh satu uban fi sabilillah (di jalan Allah), dia akan memiliki cahaya pada hari kiamat.” (HR. Ahmad, al-Nasai, dan al-Baihaqi dalam Sunan Kubranya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam al-Shahihah, no. 2555) maknanya adalah di jalan jihad, yang sampai beruban karena menghadapi hiruk pikuk jihad.
Rasullullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بَاعَدَ اللَّهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّارِ بِذَلِكَ الْيَوْمِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
Barangsiapa yang berpuasa satu hari fi sabilillah (di jalan Allah), maka Allah akan menjauhkannya dari neraka dengan puasanya tersebut sejauh 70 tahun perjalanan.” (HR. Ahmad, Nasai, Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan al-Nasai, no. 2245) maknanya adalah di jalan jihad, puasa di dalam jihad. Jika tidak demikian maknanya, maka puasa orang muslim yang benar adalah fi sabilillah.
Kalau begitu, kalimat fi sabilillah, apabila dikehendaki oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai makna tunggal adalah perang. (Tarbiyah Jihadiyah, Syaikh Abdullah Azam, II/117-118)
Kalau begitu, kalimat fi sabilillah, apabila dikehendaki oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai makna tunggal adalah perang.
Imam al-Bukhari rahimahullah berkata, “Apabila kalimat fi sabilillah disebutkan secara global di dalam Al-Kitab dan Sunnah, akan bermakna jihad.” (Tafahiim al-Bukhari: II/80. Disebutkan oleh Syaikh Al-Mujahid Azhar dalam kitabnya Fadhail al-Jihad, hal. 56)
Ibnu Rusyd rahimahullah dalam Bidayatul Mujtahid menyebutkan, “Apabila kalimat fi sabilillah disebutkan secara global akan bermakna jihad.” 
Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Ibnul Hajar rahimahullah dalam Fathul Baari, bahwa kalimat fi sabilillah jika disebutkan secara global, pasti bermakna jihad.
Ibnul Jauzi berkata, “Apabila fi sabilillah disebutkan secara global, maka maksudnya adalah jihad.” (disebutkan oleh Ibnul Hajar dalam Fathul Baari)
Ibnu Daqiq al-‘Ied rahimahullah berkata, “Kebiasaan yang paling sering dalam pemakaiannya (fi sabilillah) adalah dalam jihad.” (Disebutkan dala fathul Baari jilid VI)
Al-Sarkhasi berkata, “Secara global, dipahami darinya (maksud fi sabilillah) adalah jihad.” Disebutkan sendiri oleh al-Sarkhasi dalam Syarah al-Siyar al-Kabir, jilid VI)
Imam Nawawi rahimahullaah berkata, “Secara dzahir maknanya (hadits pergi berjihad di pagi dan sore hari) tidak khusus pada pergi di waktu pagi dan sore hari dari negerinya, tapi pahala ini akan diperoleh pada setiap pagi dan sore hari dalam perjalanannya menuju peperangan. Begitu juga berada di medan peperangan pada waktu pagi dan sore hari, karena semuanya dinamakan fi sabilillah.” (Syarah Shahih Muslim, jilid ke-13) yakni dengan menggabung makna: Di jalan menuju perang dan di medan peperangan itu sendiri. (Dinukil dari Tarbiyah Jihadiyah wal Bina, DR. Abdullah Azam, II/118)
Makna Jihad
Jihad secara bahasa adalah bersungguh-sungguh, berberat-berat, dan bercapek-capek. Adapun menurut syar’i, maknanya adalah qital (perang).
Dari Amru bin ‘Anbasah radliyallaahu 'anhu berkata, ada seorang laki-laki bertanya, “Hijrah apa yang paling utama?” Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, “Jihad.” Dia bertanya lagi, “Apa itu jihad?” beliau menjawab, “Engkau memerangi orang kafir apabila engkau bertemu dengannya.” Dia bertanya lagi, “Jihad apa yang paling utama?” Beliau menjwab, “Siapa yang mengorbankan seluruh hartanya dan dialirkan darahnya.” (Disebutkan secara ringkas dari hadits shahih yang panjang yang marfu’ kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam. HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Imam al-Shan’ani berkata, Jihad adalah bentuk masdar dari jaahadta jihaadan, artinya telah sampai pada puncak bersusah-susah. Ini adalah makna lughawi. Sedangkan menurut syar’i, “Mengerahkan seluruh kemampuan/kesungguhan dalam memerangi orang kafir atau pemberontak.” (Subulus Salam: IV/41)
Ibnu Rusyd berkata, “Setiap orang yang mencapekkan dirinya dalam beribadah kepada Allah, sungguh telah berjihad di jalan-Nya. Hanya saja, bahwa jihad Fi Sabilillah apabila disebutkan secara global tidak berlaku kecuali pada memerangi orang-orang kafir dengan pedang sehingga mereka masuk Islam atau menyerahkan jizyah.” (Lihat ‘Umdah al Fiqh hal. 166 dan Muntaha al-Iradaat: I/302)
Setiap orang yang mencapekkan dirinya dalam beribadah kepada Allah, sungguh telah berjihad di jalan-Nya.
Hanya saja, bahwa jihad Fi Sabilillah apabila disebutkan secara global tidak berlaku kecuali pada memerangi orang-orang kafir dengan pedang sehingga mereka masuk Islam atau menyerahkan jizyah.
Ibnu ‘Arafah al-Maliki berkata, “Jihad adalah perangnya orang Islam terhadap orang kafir yang tidak memiliki ikatan perjanjian, untuk meninggikan kalimat Allah atau bertemu dengannya (di medan perang) atau dia memasuki negerinya (orang muslim).” (Haasyiyah Al-Banani ‘ala Syarah khalil II/106)
Ibnu Najam al Hanafi berkata, “Jihad adalah menyeru kepada agama al-Haq (Islam) dan berperang terhadap orang yang tidak mau menerima (menyambut seruan) dengan jiwa atau harta.” (Al-Bahru al-Raa’iq: V/76 juga dalam Fathul Qadiir milik Ibnu Hammam: V/187)
Imam al-Syairazi  berkata, “Jihad adalah qital (perang).” (Al-Muhadzab: II/227)
Imam al-Baajuuri al-Syaafi’i berkata, “Jihad: maknanya perang di jalan Allah." Lalu Ibnul Hajar berkata, “Dan menurut syara’: mengerahkan kesungguhan di jalan Allah.” (Fathul Baari, jilid VI)
Syaikh Abu al Mundzir al-Saa’idi hafidzahullah berkata, “Setiap kata jihad yang disebutkan oleh nash tentang makna jihad dengan selain makna ini (qital/perang) harus disertakan qarinah (keterangan) yang menunjukkan makna yang dimaksud. Sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala,
فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُمْ بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا
"Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengannya (Al-Qur'an) dengan jihad yang besar." (QS. Al-Furqan: 52) Qarinahya kata ganti dalam Bihi yang kembali kepada Al-Qur’an dan juga ayat ini adalah Makkiyah, pada saat itu belum disyariatkan jihad.
Contoh lainnya dalam sabda Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam, ففيهما فجاهد, “Pada keduanya kamu berjihad”, ditujukan bagi laki-laki yang datang kepada beliau ingin berjihad. (Mutafaq ‘alaih dari Abdillah bin Amru radliyallaahu 'anhu.
Mencapekkan diri dengan mengurusi kedua orang tua disebut jihad ditinjau dari masalah yang akan ditimbulkan ketika dia pergi berjihad dengan meninggalkan kedua orang tuanya yang sudah tua, setelah minta izin kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam. Seolah-olah ada kiasan di antara keduanya, bahwa fungsi dari jihad adalah menghilangkan bahaya yang ditimbulkan musuh sedangkan mengurusi orang tua mendatangkan manfaat terhadap orang tua.
Bahwa kalimat jihad, apabila disebutkan secara global dalam kitabullah dan Sunnah Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam dan perkataan fuqaha’, maka dibawa kecuali kepada perang.
Abu Qatadah al-Falisthini berkata, “Ijma’ itu terakui sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Rusyd. Bahwa kalimat jihad, apabila disebutkan secara global dalam kitabullah dan Sunnah Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam dan perkataan fuqaha’, maka dibawa kecuali kepada perang. Walau kalimat jihad secara bahasa bermakna mengerahkan kesungguhan dalam rangka menggapai sesuatu atau menolak sesuatu, yang diikat fi sabilillah untuk menunjukkan membela Allah. Kalau begitu, segala sesuatu yang diusahakan seseorang untuk menggapai sesuatu dengan niatan mendapat ridla Allah masuk dalam pengertian jihad secara bahasa. Namun, tidak boleh dijadikan makna pokok. Karenanya, tidak boleh menggunakan makna umum ini untuk menyebut jihad. Seharusnya makna lafadz jihad fi sabilillah dibawa kepada makna yang dipahami dan berlaku penggunaan oleh generasi awal umat ini. Wallahu a’lam bil shawab.
(PurWD/voa-islam.com)
Ditulis oleh Zaid Mahmud dari Majalah Nida’ul Islam. Diterjemahkan dengan sedikit tambahan oleh Badrul Tamam.
Tulisan Terkait: